Telkom (TLKM) Akan Suntikkan Dana Bertahap ke LinkAja

JAKARTA, investor.id - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan kedatangan perusahaan baru dalam ekosistemnya yaitu PT Fintek Karya Nusantara melalui produknya LinkAja. Dengan demikian, Telkom akan menyuntikkan dana secara bertahap untuk pengembangan bisnis LinkAja ke depannya.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa LinkAja akan difokuskan untuk masuk ke ekosistem lending di Telkom dan PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Bank Mandiri Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2022 Melonjak Jadi 5,27%
Selain itu, lanjut Kartika, Kementerian BUMN melalui Telkom dan Bank Himbara juga membuka opsi untuk menyuntikkan modal ke LinkAja, dengan catatan perusahaan dompet digital ini betul-betul fokus bertransformasi menuju bisnis peminjaman.
Opsi lainnya, LinkAja bisa mendapatkan injeksi modal atau cost strategy layaknya perusahaan rintisan. Dengan demikian, aksi fundraising bagi LinkAja akan tetap ada, tentu dengan pertimbangan laba bersih (earning) yang cukup untuk menuju Ebitda positif.
"Jadi, kita lagi dorong beberapa investor yang committed. Sekitar Maret atau April sudah cair. Dari Telkom dan Himbara," ucap Kartika akhir pekan lalu.
Baca juga: Arah Pasar Saham Awal Pekan, Momen Cuan?
Ke depan, bisnis model LinkAja akan berubah karena sekarang industri payment sudah susah lantaran kondisinya yang sudah open ecosystem. "Maka dari itu, kita dorong untuk lending, tapi di ekosistem retailer sama distributor Telkom sama Pertamina," tandas dia.
Secara terpisah, Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee menyampaikan, industri pembayaran seperti LinkAja ke depan memang akan bermigrasi menjadi paylater.
"Jadi, mirip dengan sistem kartu pay dan sebagainya. Tentu, hal ini cukup bagus untuk Telkom karena LinkAja ini kan gabungan dari banyak player," ujar Hans kepada Investor Daily, Minggu (5/2).
Baca juga: TERPOPULER: Bank Mandiri (BMRI) Stock Split hingga Saham Vale (INCO)
Karenanya, seiring dengan bergabungnya LinkAja ke ekosistem Telkom akan bisa dimanfaatkan perseroan sebagai alat pembayaran di Telkom Grup, sehingga Hans melihat, hal ini sebagai sentimen yang positif bagi emiten telekomunikasi tersebut.
Terlebih, Telkom merupakan perusahaan yang sudah matang dengan pendapatan yang fantastis. Alhasil, LinkAja akan memberikan kontribusi positif pendapatan Telkom.
"Kalau kita perhatikan, Telkom ini pemain ritel besar. Jumlah pengguna telpon itu lebih banyak dari jumlah penduduk. Artinya, penetrasi Telkom melalui Telkomsel sudah kuat. Jadi sebenarmya bisnis pembayaran ini membutuhkan basis investor ritel yang besar," tutup Hans.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Sri Mulyani: Pemerintah Waspadai Dampak Penutupan SVB ke Sektor Keuangan Domestik
Bank-bank di Indonesia hampir tidak ada yang memegang obligasi AS, sehingga dampak langsung penutupan SVB tidak terasa.Respons Keputusan FIFA, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal
Keputusan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa diganggu gugat.Impian Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Akhirnya Kandas
Potensi sanksi bagi Indonesia belum diputuskan FIFA.Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran
Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik
Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.Tag Terpopuler
Terpopuler
