Senin, 20 Maret 2023

Percepat Profitabilitas, GOTO Kaji Jual Aset Non-inti

Zsazya Senorita
6 Feb 2023 | 05:00 WIB
BAGIKAN
GoTo Gojek Tokopedia
GoTo Gojek Tokopedia

JAKARTA, investor.id - PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengkaji untuk menjual aset dalam bentuk investasi di saham perusahaan non-inti untuk mempercepat meraih profitabilitas. Selain itu, perseroan akan menempuh sejumlah strategi untuk mencatatkan EBITDA positif.

“Opsi divestasi aset non-core akan dipertimbangkan secara seksama dari waktu ke waktu,” ujar Chief of Corporate Affairs Goto Nila Marita kepada Investor Daily, Minggu (5/2/2023).

Namun, dia menegaskan, langkah menuju profitabilitas tidak bergantung pada opsi divestasi aset non-inti. Seperti yang disampaikan dalam paparan kinerja beberapa waktu lalu, kondisi keuangan perseroan akan dapat secara sehat memenuhi kebutuhan Goto hingga mencatatkan EBITDA disesuaikan positif.

“Dalam percepatan langkah menuju profitabilitas, Goto akan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui produk dan layanan berkualitas, meningkatkan engagement dari konsumen setia, serta melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien,” papar dia.

Baca juga: Telkom (TLKM) Akan Suntikkan Dana Bertahap ke LinkAja

Di lain pihak, CLSA Sekuritas memprediksi Goto bisa menjual aset noninti senilai US$ 400. Hal ini masih berkaitan dengan upaya perseroan untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas dan mengurangi cash burn.

“Goto telah mengurangi jumlah karyawan sebesar 14% pada kuartal IV-2022 dalam rangka meraih profitabilitas,” tulis CLSA dalam riset yang dikutip akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Goto memastikan, penutupan JD.ID tidak berdampak material terhadap arus kas, margin kontribusi, atau EBITDA yang disesuaikan perseroan. Goto saat ini memegang 12,2% saham JD.ID, perusahaan e-commerce yang bakal berhenti beroperasi pada 31 Maret 2023.

Berdasarkan catatan harian BCA Sekuritas, nilai wajar investasi Goto di JD.ID mencapai Rp 886 miliar per September 2022. Goto kini berdiskusi dengan auditor untuk menerapkan penuh penurunan nilai (impairment) investasi di JD.ID.

Baca juga: Bank Mandiri Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2022 Melonjak Jadi 5,27%

Tren Bullish

Sementara itu, tren penguatan harga saham GOTO sepanjang tahun 2023 diprediksi oleh para analis dapat berlanjut. Bahkan, saham GOTO berpeluang naik ke Rp 150 sebagai titik support baru.

Riset teknikal BNI Sekuritas memperkirakan harga saham GOTO berada di fase bullish. Selama berada di atas Rp 101, peluang penguatan saham GOTO masih berlanjut.

Selain BNI Sekuritas, analis Samuel Sekuritas William Mahmudi mengatakan, pihaknya melihat peluang kenaikan harga saham GOTO dapat berlanjut. “GOTO breakout triangle di Rp 120 dengan marubozu. Antiispasi lanjut rally tutup gap Rp 150,” tulis William dalam laporan risetnya.

Lebih lanjut, William menilai, level support terdekat saham GOTO berada di Rp 117, sedangkan resisten I di Rp 128 dan selanjutnya resisten II di Rp 132.

Baca juga: Arah Pasar Saham Awal Pekan, Momen Cuan?

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana melihat adanya peluang saham GOTO tembus Rp 150. Radit melihat penguatan saham GOTO berhasil breakout resisten pentingnya di Rp 119-120 disertai dengan volume beli yang lebih besar.

“Selanjutnya GOTO diproyeksikan mengalami penguatan kembali ke level Rp 150 (menutup gap yang terbentuk). Apabila level Rp 150 berhasil tercapai, target penguatan selanjutnya ada di level Rp 185 yang juga merupakan resisten pentingnya saat ini," jelas Radit.

Sentimen yang sedang mendukung, ditambah upaya untuk memperbaiki fundamental, kata dia, menjadi katalis positif untuk harga saham GOTO. Secara teknikal saham GOTO masih berpeluang naik.

Sepanjang tahun ini, saham GOTO naik 36% ke level Rp 124. Alhasil, saham GOTO menjadi motor kenaikan indeks saham teknologi (IDX Sector Technology) sebesar 12,9%, jauh mengungguli indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang hanya naik 0,89% ke level 6.911.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 16 menit yang lalu

Dana Kompensasi Batu Bara Terganjal PPN

dana kompensasi ini dinikmati oleh pengusaha batu bara yang memenuhi alokasi batu bara dalam negeri
Finance 18 menit yang lalu

OVO Hadirkan Metode Pembayaran QRIS CPM di 18.000 Toko Alfamart

Hadirnya QRIS CPM OVO akan mempercepat adopsi pembayaran digital dan mendorong inklusi keuangan di Tanah Air.
Lifestyle 50 menit yang lalu

Ini Solusi Atasi Kerutan di Sekitar Mata

Kerutan di bagian mata tidak hanya dialami oleh mereka yang sudah menua, orang muda pun bisa mengalaminya
Business 2 jam yang lalu

Melibatkan Konsumen Siber Melalui Pengalaman yang Dibuat Personal

berinvestasi dalam teknologi telah menjadi cara yang tepat untuk menjembatani kesenjangan dengan pelanggan
National 2 jam yang lalu

Jasa Raharja Harap Aturan Hapus Data Registrasi Kendaraan Tak Taat Pajak Berlaku Tahun Ini

Penghapusan data registrasi kendaraan bermotor bagi penunggak pajak menjadi salah satu fokus utama Jasa Raharja.
Copyright © 2023 Investor.id