Rabu, 29 Maret 2023

Minyak Bakal Lanjut Menguat Hari Ini

Indah Handayani
9 Feb 2023 | 07:20 WIB
BAGIKAN
ilustrasi harga minyak
sumber: Antara
ilustrasi harga minyak sumber: Antara

JAKARTA, investor.id – Harga minyak bakal lanjut menguat pada Kamis (9/2/2023). Harga minyak diprediksi akan bergerak di rentang US$ 74,7 - 80,9 per barel.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatkaan, Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak AS secara tak terduga menyusut sebesar 2,1 juta barel dalam sepekan hingga 3 Februari. Pembacaan tersebut menandai tren serupa dalam data pemerintah yang akan dirilis hari ini, yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan persediaan. sebesar 2,457 juta barel.

“Namun data API juga menunjukkan bahwa stok bensin dan sulingan tumbuh dalam seminggu terakhir, menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar ritel, pendorong utama permintaan AS, masih berada di bawah tekanan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (9/2/2023).

Ibrahim menambahkan, persediaan minyak mentah AS meningkat selama enam minggu terakhir, meningkatkan beberapa kekhawatiran atas permintaan di konsumen minyak terbesar dunia, karena bergulat dengan inflasi yang relatif tinggi dan kenaikan suku bunga.

Gangguan pasokan yang disebabkan oleh gempa bumi besar di Turki membuat harga minyak naik tajam minggu ini. Laporan media baru-baru ini menunjukkan bahwa pipa Irak ke pusat ekspor minyak Ceyhan Turki telah kembali mengalir.Tetapi ekspor minyak mentah Azeri masih terhenti, di tengah banyak ketidakpastian kapan pasokan akan dilanjutkan setelah serangkaian gempa bumi menghantam Turki awal pekan ini.

“Kelemahan ringan dalam dolar AS menguntungkan harga minyak mentah minggu ini, karena greenback menjauh dari tertinggi baru-baru ini karena sinyal beragam pada kebijakan moneter dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa,” tambahnya.

Sementara itu, Powell memperingatkan bahwa suku bunga dapat naik lebih lanjut karena kekuatan di pasar pekerjaan, dia mengakui bahwa negara tersebut mengalami beberapa disinflasi setelah serangkaian kenaikan suku bunga yang tajam hingga tahun 2022.

Kekhawatiran kenaikan suku bunga telah menjadi sumber utama kecemasan pasar minyak mentah tahun ini, dengan para pedagang khawatir bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi selanjutnya dapat mengurangi permintaan minyak mentah global.

Tetapi, lanjut Ibrahim, kekhawatiran atas perlambatan tersebut diimbangi oleh optimisme baru atas pemulihan permintaan Tiongkok, setelah importir minyak mentah terbesar dunia melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-Covid awal tahun ini. “Badan Energi Internasional mengharapkan permintaan minyak mentah global mencapai rekor tertinggi tahun ini karena pemulihan Tiongkok,” tutupnya.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 46 detik yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Market 26 menit yang lalu

Grup Bakrie (BNBR) Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin

VKTR, anak usaha Bakrie & Brothers (BNBR), berencana membangun pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB).
Market 2 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 2 jam yang lalu

Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.
Copyright © 2023 Investor.id