Selasa, 28 Maret 2023

IMF Sebut Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Dunia

Lenny Tristia Tambun
19 Okt 2022 | 12:07 WIB
BAGIKAN
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva berbicara di Pleno Pertemuan Tahunan 2022 selama pertemuan tahunan IMF/ Bank Dunia 2022 pada 14 Oktober 2022 di Washington, Amerika Serikat. (Foto: Brendan Smialowski / AFP)
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva berbicara di Pleno Pertemuan Tahunan 2022 selama pertemuan tahunan IMF/ Bank Dunia 2022 pada 14 Oktober 2022 di Washington, Amerika Serikat. (Foto: Brendan Smialowski / AFP)

JAKARTA, investor.idManaging Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan, negara Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Kondisi ini diyakini dapat meningkatkan kepercayaan global kepada Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 tahun 2022 di Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).

“Minggu yang lalu, Managing Director IMF mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia. Ini yang ngomong bukan kita loh ya, Kristalina, Managing Director IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia,” kata Jokowi.

Advertisement

Jokowi sendiri merasa senang mendengar pernyataan dari IMF tentang Indonesia. Ia mengharapkan semakin banyak lembaga-lembaga internasional yang mengatakan hal sama dengan IMF. Sehingga tingkat kepercayaan global kepada Indonesia semakin baik lagi.

“Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu. Sehingga kepercayaan global terhadap kita semakin baik,” ujar Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan tetap harus hati-hati dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang masih suram. Apalagi, tiga hari lalu, Kristalina menyampaikan sudah ada 16 negara yang menjadi pasiennya IMF, sedangkan 28 negara sedang mengantri bantuan IMF.

“Karena memang kita harus hati-hati. Tiga hari yang lalu, Kristalina, Managing Director IMF mengatakan ada 16 negara sudah menjadi pasiennya IMF. 16 negara. 28 negara mengantri di depan pintu IMF. Bayangkan,” tukas Jokowi.

Karena itu, lanjut Jokowi, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di angka 5,44%. Ia meyakini pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III tahun 2022 masih tumbuh di atas 5% atau di atas 5,44%.

“Karena angka-angka yang kita lihat, neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7. Kredit tumbuh 10,7%, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7%. Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik,” terang Jokowi.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Macroeconomy 3 jam yang lalu

Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023

Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.
Market 3 jam yang lalu

Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis

Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.
Finance 4 jam yang lalu

Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023

Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-Universe
Business 4 jam yang lalu

Kinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target

optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi
Lifestyle 4 jam yang lalu

Perempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri

Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.
Copyright © 2023 Investor.id