2022, Neraca Dagang Surplus US$ 54,46 Miliar

JAKARTA, investor.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan sepanjang tahun 2022 sebesar US$ 54,46 miliar atau setara Rp 816 triliun (kurs Rp 15.000). Capaian ini lebih tinggi 53,76% dibandingkan periode Januari-Desember 2021 yang surplus US$ 35,42 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa total nilai ekspor sepanjang Januari hingga Desember 2022 sebesar US$ 291,98 miliar atau meningkat 26,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan impor sepanjang 2022 mencapai US$ 237,52 miliar, meningkat 21,07% dibandingkan 2021.
"Surplus neraca dagang barang kumulatif US$ 54,46 miliar dan tumbuh 53,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya dalam Konferensi Pers BPS, Senin (16/1/2023).
Margo merinci, ekspor nonmigas secara kumulatif sepanjang 2022 mencapai US$ 275,96 miliar atau meningkat 25,8%. Sejalan dengan itu, ekspor migas juga meningkat signifikan sebesar 30,82% menjadi US$ 16,02 miliar.
Berdasarkan pangsanya, ekspor nonmigas terbesar yaitu bahan bakar mineral yang mencapai US$ 54,98 miliar atau dengan pangsa 19,92%, yang diikuti oleh nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 35,2 miliar selama 2022 atau dengan pangsa 12,76%.
Sementara itu, perkembangan ekspor Indonesia Januari-Desember 2022 tertinggi terjadi pada industri pengolahan sebesar US$ 206,35 miliar yakni sektor pertambangan dan lainnya tumbuh 71,22%.
"Impor nonmigas sepanjang 2022 mencapai US$ 197,11 miliar, meningkat 15,5%, sedangkan impor migas mencapai US$ 40,42 miliar atau tumbuh 58,31%. Impor nonmigas terbesar sepanjang 2022 tercatat pada komoditas mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar US$ 31,57 miliar dengan pangsa 16,02% dari total impor.
Kemudian, impor nonmigas terbesar kedua dicatatkan oleh komoditas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya yang mencapai US$ 26,48 miliar atau dengan pangsa 13,43% dari total impor Indonesia.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pasar Asia Jatuh Menyusul Kenaikan Suku Bunga AS
Pasar Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis (23/3) pagi, mengikuti reaksi Wall Street semalam.Pasar Saham Asia-Pasifik Jatuh Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed
Pasar saham Asia-Pasifik jatuh pada Kamis (23/3/2023). Mengikuti reaksi Wall Street pasca kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poinWall Street Merosot dengan Kenaikan Suku Bunga Acuan AS
Wall Street jatuh ke zona merah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Fed menaikkan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).Emas Melonjak Pasca Fed AS Kasih Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga
Harga emas melonjak pada Rabu (23/3/2023). Pasca Federal Reserve AS mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasiKawasan Suryatmajan Raih Predikat Kampung Wisata Berkat Lukisan Mural
Kampung Suryatmajan kini menjadi salah satu landmark populer yang menarik minat lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.Tag Terpopuler
Terpopuler
