Rabu, 29 Maret 2023

BPS: Sektor Industri Pengolahan Sokong Pertumbuhan Ekonomi 2022

Arnoldus Kristianus
6 Feb 2023 | 14:15 WIB
BAGIKAN
Industri pengolahan hasil perikanan.
Industri pengolahan hasil perikanan.

JAKARTA, investor.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan komponen industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 dari sisi lapangan usaha. Komponen ini tumbuh 4,89% dan memberikan kontribusi 18,34% ke pertumbuhan ekonomi tahun 2022 .

“Sudah ada pertumbuhan yang bagus di industri pengolahan. Tetapi kalau dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi seluruh sektor maka sektor industri pengolahan tumbuhnya masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS pada Senin (06/02/2023).

Margo menuturkan ada beberapa sektor yang mendorong tumbuhnya industri pengolahan khususnya non migas. Pertama yaitu industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 4,9%, didorong oleh peningkatan permintaan beberapa komoditas makanan dan minuman di dalam negeri serta meningkatnya ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Kedua yaitu Industri logam dasar tumbuh 14,8% didorong peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang ditunjang dengan membaiknya harga komoditas di pasar ekspor.

Advertisement

Sementara itu pada tahun 2022 sektor perdagangan tumbuh menguat 5,52% dibandingkan tahun 2021 yang 4,63%. Subsektor perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh 5,89%, terutama didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.Sementara itu perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 5,44%.

“Hal ini didorong oleh peningkatan pasokan barang domestik dan impor serta peningkatan kunjungan ke tempat perbelanjaan seiring dengan pelonggaran PPKM,” kata Margo.

Sektor pertanian tumbuh 2,25% pada tahun 2022, angka ini masih di bawah level pra-pandemi. Subsektor pendorong sektor pertanian adalah peternakan tumbuh 6,24%, didorong oleh peningkatan produksi unggas dalam negeri dan peningkatan permintaan luar negeri untuk produk ternak unggas dan hasilnya. Tanaman hortikultura tumbuh 4,22%, ditopang oleh peningkatan permintaan luar negeri terhadap buah dan sayur dari Indonesia. Tanaman Pangan hanya tumbuh sebesar 0,08%, didorong oleh peningkatan luas panen dan produksi tanaman padi.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 1 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 1 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 1 jam yang lalu

Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.
National 2 jam yang lalu

Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu

Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAK
National 2 jam yang lalu

Di DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun

Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.
Copyright © 2023 Investor.id