Jumat, 2 Juni 2023

Sektor Jasa Keuangan RI Siap Lanjutkan dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Prisma Ardianto
11 Okt 2022 | 14:10 WIB
BAGIKAN
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022, Jakarta, Selasa (11/10/2022). BeritasatuPhoto/David Gita Roza
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022, Jakarta, Selasa (11/10/2022). BeritasatuPhoto/David Gita Roza

JAKARTA, investor.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa sektor industri jasa keuangan (IJK) secara umum telah pulih dari dampak pandemi Covid-19. Selanjutnya, IJK siap menerapkan mode siaga untuk melanjutkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam paparannya di perhelatan BNI Investor Daily Summit 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, (11/10/2022).

"Kesiapan industri jasa keuangan dapat kami laporkan dalam satu kalimat, sudah pulih dari kondisi pandemi dan siap serta siaga untuk melanjutkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi, dan siap siaga untuk menghadapi risiko transmisi ekonomi global yang semakin berat," ungkap Mahendra dalam kesempatan tersebut.

Menurut dia, hal itu dapat dibuktikan dari sejumlah pencapaian sejumlah sektor industri. Dimulai dari kredit perbankan yang akan tetap tumbuh dengan perkiraan sekitar 10% sampai akhir tahun ini. Secara rinci, kredit modal kerja lebih dominan di 12-13%, dibanding 8-9% untuk kredit investasi. "Saya rasa itu sejalan dengan konteks pemulihan ekonomi kita," imbuh dia.

Baca juga: Perluas Akses Keuangan, OJK Kembali Gelar Bulan Inklusi Keuangan 2022

Demikian juga pemulihan yang terjadi di sektor industri multifinance, nilai outstanding piutang pembiayaan terus meningkat dan diproyeksi menjadi 9% di tahun ini. Di pasar modal, peningkatan dana terus terjaga, termasuk jumlah initial public offering (IPO) yang akan mencatatkan rekor tertingginya pada tahun ini.

Sementara kredit restrukturisasi yang semula menjadi beban tersendiri di industri jasa keuangan pun telah turun hampir 40% dibandingkan periode sebelumnya. Mahendra mengakui, ada sebagian portofolio kredit restrukturisasi yang kemungkinan masih butuh dukungan dalam beberapa waktu mendatang.

"Hanya tersisa satu-dua sektor industri yang masih memerlukan perhatian khusus di wilayah tertentu yang mungkin membutuhkan relaksasi atau penyesuaian lebih lanjut, namun secara menyeluruh sejalan dengan kondisi kesehatan perbankan dan lembaga pembiayaan tadi, sudah bisa dikatakan pulih," jelas Mahendra.

Advertisement

Baca juga: Begini Arah Kebijakan OJK Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

OJK mengingatkan kesiagaan masing-masing lembaga jasa keuangan (LJK) dalam memantau dan memastikan ketersediaan likuiditas sebagai antisipasi potensi risiko, serta dalam kaitan fungsi intermediasi. LJK pun diminta untuk mencermati risiko pasar seperti eksposur terhadap surat-surat berharga dan valuta asing.

Masih seiring dengan dua hal itu, OJK meminta LJK mencermati perkembangan risiko kredit dan pembiayaan di sektor-sektor yang memang memiliki sensitivitas terhadap perkembangan global. Khususnya agar proporsi penempatan dana tidak berlebihan, sehingga portofolio bisa tetap sehat dan prudent.

Baca juga: OJK: Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga di Tengah Pelemahan Ekonomi

"Esensinya adalah kita tahu persis apa yang harus dilakukan sebagai fokus utama, dan terus fokus pada langkah-langkah reformasi dan pembenahan yang ada di lembaga jasa keuangan. Tapi kami juga terus memantau perkembangan global," tegas Mahendra.

Di sisi lain, Mahendra menerangkan, agenda reformasi di sektor jasa keuangan saat ini sedang dibahas dan dimatangkan dalam Rancangan Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (P2SK). Di sana akan dibuka berbagai jenis industri jasa keuangan yang sebelumnya tidak ada atau belum dikelola secara maksimal. Sektor yang dimaksud bakal diperkuat dan dikembangkan guna mendukung perekonomian nasional.

Baca juga: Faktor-Faktor Ini Jadi Pendorong Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

"Ini reformasi besar yaitu melalui omnibus law untuk sektor keuangan. Di tataran OJK sendiri, kami sedang melakukan proses transformasi secara cepat untuk membentuk OJK yang semakin terintegrasi dan berintegritas," kata dia.

Mahendra menuturkan, aspek pengawasan, pengaturan, dan layanan yang tadinya terkesan terpisah akan lebih dan semakin terintegrasi. Hal ini tidak terlepas dari pembelajaran di masa lalu, dengan juga memperhatikan sisi sumber data manusia (SDM) dan infrastruktur IT.

"Minggu depan, kami telah duduk sebagai ketua OJK bersama anggota dewan komisioner lainnya. Dapat dikatakan bahwa agenda reformasi OJK internal telah dipenuhi setidaknya 50%. Sisanya akan kami lakukan lebih lanjut dan sejalan dengan UU P2SK," ujar dia. 

Editor: Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 3 jam yang lalu

Lyodra Ginting Tampil di AGI Jakarta International Circuit Ancol

Lagu-lagu yang dibawakan Lyodra tergolong popular, antara lain Pesan Terakhir, dan Sabda Rindu,.
Market 7 jam yang lalu

Kobexindo (KOBX) Cetak Kenaikan Laba Bersih 12,2%

Kobexindo Tractors (KOBX) membukukan pertumbuhan laba bersih 12,24% menjadi Rp 63,46 miliar pada kuartal I-2023.
Lifestyle 7 jam yang lalu

Saat Buku Jadi Objek Rekreasi, Ada BBW 2023

Tahun 2023, BBW akan tur ke 6 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan, dan kota ke-6 akan menjadi kejutan.
Business 8 jam yang lalu

TCL Perkuat Posisi Hadirkan Perangkat Rumah Tangga Berteknologi Cerdas

Merek elektronik TCL memperkenalkan produk-produk TCL terbaru yang akan hadir di tahun 2023. Produk terbaru tersebut akan memperkuat posisi TCL sebagai penyedia perangkat rumah tangga berteknologi cerdas.
Market 8 jam yang lalu

Program Klinik Apung Kimia Farma Raih CSR Awards 2023

Kimia Farma berhasil meraih penghargaan B-Universe CSR Awards 2023 kategori Healthcare & Consumer lewat program Klinik Apung Kimia Farma.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id