Kunjungi RI, Direktur Kadin Ukraina: Perdagangan Dua Negara US$ 1,24 M Sebelum Perang

JAKARTA, investor.id - Empat tokoh masyarakat dan pemimpin senior Ukraina mengagendakan kunjungan ke Indonesia pada 6-10 Februari 2023. Delegasi Ukraina ini akan melakukan serangkaian pertemuan tingkat tinggi dengan pembuat kebijakan dan pejabat senior pemerintah, serta perwakilan dari komunitas bisnis dan masyarakat sipil di Indonesia.
Delegasi mengusulkan untuk membahas realitas situasi saat ini di Ukraina, mendengar dan mendiskusikan dampaknya terhadap Indonesia, dan menjajaki peluang kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.
Salah satu delegasi yang dikirim yaitu, Direktur Kerja Sama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina, Anna Liubyma. Menurutnya perdagangan antara Indonesia dan Ukraina bernilai US$1,24 miliar setahun sebelum perang.
“Setelah invasi ilegal Rusia yang tidak beralasan, perdagangan dengan Indonesia hampir sepenuhnya dihentikan,” kata Liubyma yang merupakan delegasi khusus perdagangan Ukraina, dalam keterangan tertulis yang dikutip, Minggu (5/2/2023).
Dikatakan, sejak itu, terjadi beberapa pemulihan, tetapi semua perdagangan internasional kedua negara akan terus terpengaruh dengan efek merusak pada semua mitra dagang Ukraina melalui harga yang lebih tinggi, termasuk untuk Indonesia. “Sampai Rusia mengakhiri blokade lautnya, berhenti membom kawasan pertanian dan industri, serta menarik pasukannya,” tuturnya.
Sementara, laporan Bank Dunia 2022 berjudul "War in the Region", menggarisbawahi dampak perang yang menghancurkan perdagangan Ukraina, melaporkan bahwa lebih dari setengah perusahaan di Ukraina ditutup karena invasi.
Perdagangan barang sangat melambat karena rute transit yang rusak, pelarangan sementara transportasi barang melalui darat, hilangnya akses ke Laut Hitam, memotong separuh ekspor Ukraina dan 90 persen perdagangan biji-bijiannya.
Sejak Inisiatif "Biji-bijian Laut Hitam" Black Sea Grain disetujui pada bulan Juli, dengan dukungan kuat dari Indonesia, yang memungkinkan pembukaan koridor laut dengan aman, ekspor biji-bijian Ukraina telah meningkat. “Tetapi Rusia telah kembali mengancam akan menghentikan inisiatif tersebut dan melancarkan serangan rudal ke Pelabuhan Odessa Ukraina beberapa jam setelah penandatanganan inisiatif tersebut,” tuturnya.
Selanjutnya, Ukraina menyerukan tekanan internasional terhadap Rusia agar terus mengizinkan ekspor biji-bijian. Melihat perspektif yang berkembang di masa perang ini, Ukraina telah menetapkan tujuan untuk mengembangkan perdagangan dengan mitra internasional seperti Indonesia, di berbagai sektor.
“Ada begitu banyak peluang menarik di berbagai sektor untuk bekerja sama dengan Indonesia, termasuk pertanian, TI, pengolahan pangan, farmasi, dan energi. Saya akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis, badan perdagangan, dan kementerian saat berada di Indonesia untuk mengeksplorasi bagaimana kita dapat memperbanyak kerja sama," papar Liubyma.
Selain Liubyma, anggota delegasi lain yang akan datang adalah pakar sejarah dan politik; Pakar Masalah Muslim Ukraina (Tatar Krimea) dan Hak Asasi Manusia (HAM); serta pakar strategi komunikasi terkemuka dalam disinformasi dan perang hibrida.
Dikatakan, keahlian para delegasi akan memungkinkan mereka untuk terlibat dalam diskusi di berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama Indonesia dan Ukraina. Selama kunjungan tersebut, delegasi juga akan berbagi informasi penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap penduduk asli Muslim Ukraina (Tatar Krimea) di wilayah pendudukan Krimea.
Disebutkan, sejak menginvasi Krimea pada tahun 2014, otoritas Rusia telah melancarkan kampanye penganiayaan yang sistematis terhadap orang-orang Krimea – melecehkan, memenjarakan, menyiksa, dan bahkan membunuh mereka yang menentang kekuasaannya. Rusia telah melakukan tindakan represi seperti ini di Krimea sejak zaman Kekaisaran Rusia. Delegasi dan pembela HAM, Alim Aliev, mengatakan,
“Keluarga saya sendiri telah menderita di tangan Rusia selama beberapa generasi. Sekarang sekali lagi, Muslim Ukraina menderita dan sekarat,” katanya.
Mengingat Ukraina terus memperjuangkan kebebasannya, maka hubungan internasional menjadi lebih penting dari sebelumnya. Ukraina berupaya untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan toleransi yang sama, baik untuk membantu mengakhiri perang dengan cepat maupun untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan lebih sejahtera.
Delegasi tersebut juga akan berada di Indonesia untuk memperingati intervensi bersejarah Ukraina atas nama Indonesia di Dewan Keamanan PBB, pada 7 Februari 1946 ketika Ukraina menjadi negara pertama yang berbicara mendukung penuh kemerdekaan Indonesia, membuka jalan bagi lebih banyak dukungan internasional kepada Indonesia dalam perang kemerdekaannya.
Delegasi dan profesor politik komparatif, Dr. Olexiy Haran mengatakan, pada tahun 1946, Ukraina mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. “Sekarang kami orang Ukraina berjuang untuk kebebasan kami sendiri dari Rusia,” katanya.
Sebagai informasi, pada Oktober dan November 2022, delegasi masyarakat sipil Ukraina lainnya telah berkunjung ke Nigeria, Ghana, Kenya, dan Ethiopia, di mana mereka berhasil mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin senior dan disiarkan secara luas oleh media di Afrika.
Selanjutnya, Delegasi Ukraina akan melakukan perjalanan ke negara-negara lain guna meningkatkan dukungan bagi perjuangan mereka melawan invasi Rusia.
Editor: Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Akhir Mei, Penggalangan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 87,4 T
BEI mencatat, penggalangan dana di pasar modal melalui EBUS, right issue, dan IPO hingga akhir mei tembus Rp 87,4 triliunAntisipasi Kejahatan Siber, Warga Sikka Ikut Pelatihan Perlindungan Data Pribadi
Skor indeks keamanan siber Indonesia naik dari 38,96 poin di tahun 2022, menjadi 63,64 pada April 2023.Ini Fokus Hibank Besutan BNI
PT Bank Mayora sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah resmi berubah nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia.Teken MoU, RI dan Raksasa Mobil Listrik BYD Jajaki Kerja Sama Investasi
Indonesia ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara,Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority
Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat.Tag Terpopuler
Terpopuler
