Rabu, 29 Maret 2023

Terungkap, Rencana di Balik IPO Pertamina Geothermal (PGEO)

Thresa Sandra Desfika
1 Feb 2023 | 08:05 WIB
BAGIKAN
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)

JAKARTA, investor.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Jumlah saham yang akan dilepas itu sebanyak-banyaknya 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Anak usaha PT Pertamina itu membuka harga penawaran Rp 820-945 per saham. Karena itu, target dana yang dibidik maksimal Rp 9,78 triliun.

Dalam prospektus awal, diungkapkan rencana penggunaan dana perolehan IPO nanti. Di mana, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan oleh perseroan sekitar 85% akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan sampai dengan tahun 2025 dan 15% untuk pembayaran facilities agreement.

Adapun dari 85% yang digunakan untuk pengembangan usaha perseroan sampai 2025 rinciannya adalah:

a. Sekitar 55% akan digunakan untuk capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing perseroan. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.

b. Sekitar 33% akan digunakan untuk capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional Perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.

c. Sekitar 12% akan digunakan oleh perseroan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

Capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan sebesar 165MW untuk Unit 2 di WKP Lumut Balai dan Margabayur (sebesar 55MW) dan Unit 1 dan Unit 2 di WKP Hululais (sebesar 110MW) akan dilakukan langsung oleh perseroan. Sedangkan, pihak yang akan melaksanakan capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan untuk WKP lainnya sebagaimana dijelaskan pada poin a dan b di atas saat ini masih belum dapat ditentukan mengingat pengembangan usaha tersebut masih dalam tahap feasibility study maupun kesepakatan awal (memorandum of understanding atau head of agreement).

Adapun capex atau investasi pengembangan untuk WKP lainnya tersebut dapat dilakukan langsung oleh perseroan atau melalui anak perusahaan baru yang akan didirikan oleh perseroan. Penyaluran dana kepada anak perusahaan tersebut akan dilakukan dalam bentuk setoran modal dan/atau pinjaman. Dalam hal aliran dana dilakukan dalam bentuk pinjaman, maka suku bunga yang akan dibebankan dalam pinjaman tersebut adalah setara dengan suku bunga pinjaman yang ditanggung oleh perseroan. Dalam hal terdapat pengembalian dana dalam bentuk pinjaman kepada perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.

Sedangkan, sekitar 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100 juta yang diperoleh dari IPO, akan digunakan perseroan untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 60 menit yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 1 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 1 jam yang lalu

Hindari Kemacetan Arus, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari
National 1 jam yang lalu

Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu

Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAK
National 2 jam yang lalu

Di DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun

Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.
Copyright © 2023 Investor.id