Sabtu, 25 Maret 2023

Ini Dia Calon Pemborong Saham IPO Pertamina Geothermal

Muhammad Ghafur Fadillah
2 Feb 2023 | 06:00 WIB
BAGIKAN
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)

JAKARTA, Investor.id - Indonesia Investment Authority (INA), siap menjadi investor strategis dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) senilai Rp 9,7 triliun. Sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengajak investor asal Timur Tengah untuk masuk IPO PGE.

PGE akan melepas maksimal 10,35 miliar saham atau 25% dengan nilai nominal Rp 500 melalui IPO. Harga penawaran IPO saham PGE Rp 820-945, sehingga dana yang masuk maksimal Rp 9,78 triliun.

Mayoritas dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi terpasang panas bumi hingga 1.272 megawatt (MW) tahun 2027. Saat ini, anak usaha PT Pertamina tersebut memiliki kapasitas terpasang panas bumi 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 mw yang dikelola kontrak operasi bersama/joint operation contract (JOO). CLSA, Mandiri Sekuritas, dan Credit Suisse menjadi penjamin emisi efek IPO PGE.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengungkapkan, IPO PGE banyak diminati sejumlah investor strategis baik dari luar negeri dan dalam negeri. Salah satunya dari Timur Tengah. "INA akan membawa investor itu ke IPO PGE. Ini menjadi bukti kondisi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan emerging market lainnya," kata Oki, Rabu (1/2/2023).

Sementara itu, Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, pengembangan kapasitas terpasang perseroan akan disesuaikan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PGE tak hanya menambah kapasitas terpasang panas bumi, tetapi mengembangkan beberapa produk lainnya, semisal green hydrogen. Namun demikian, pengembangan ini membutuhkan waktu 2-3 tahun.

“Kami akan menambah bauran dari sumber energi renewable supaya tidak hanya fokus ke listrik, tetapi produk lain yang dihasilkan dari kegiatan energi baru terbarukan (EBT) lainnya. Untuk produk lainnya, kami juga sedang melakukan feasibility studies,” ujar dia. 

Di sisi lain, berdasarkan prospektus awal IPO PGE, sebesar 85% dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dialokasikan oleh untuk pengembangan usaha perseroan sampai tahun 2025 dan 15% untuk pembayaran facilities agreement. Dari total 85% dana alokasi pengembangan usaha perseroan sampai 2025, sekitar 55% akan digunakan untuk capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari wilayak kerja panas bumi (WKP) operasional perseroan saat ini.

Ini dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing perseroan.

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak-Gunung Sinabung.

Kemudian, sekitar 33% akan digunakan untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.

Lalu sekitar 12% akan digunakan oleh perseroan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitis, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence. Perinciannya, investasi pengembangan kapasitas tambahan sebesar 165 mw untuk Unit 2 di WKP Lumut Balai dan Margabayur sebesar 55 MW dan Unit 1 dan Unit 2 di WKP Hululais sebesar 110 MW akan dilakukan langsung oleh perseroan.

Adapun pihak yang akan melaksanakan capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan untuk WKP lainnya sebagaimana atas saat ini masih belum dapat ditentukan mengingat pengembangan usaha tersebut masih dalam tahap feasibility study maupun kesepakatan awal (memorandum of understanding atau head of agreement).

Sementara itu, PGE akan menggunakan 15% dana IPO untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal, dan PT Bank Mandiri Tbk sebagai facility agent.

Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 25 menit yang lalu

Haedar Imbau Warga Muhammadiyah Lakukan Jihad Ekonomi Masif dan Terstruktur

Jihad ekonomi menjadi salah satu putusan dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015.
Finance 41 menit yang lalu

Direksi Makin Solid, Ini Strategi BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun

BTN optimistis on the track mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025
National 55 menit yang lalu

Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair

Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Ajinomoto Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup di Adeging Pura Mangkunegaran 2023

PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat di Adeging Pura Mangkunegaraan 2023
Business 2 jam yang lalu

Senangnya Pedagang Tanah Abang, Omzet Melesat 80% Setelah PPKM Dicabut

Memasuki hari ketiga di bulan Ramadan, kondisi Pasar Tanah Abang sudah kembali dibanjiri pengunjung.
Copyright © 2023 Investor.id