Jelang Stock Split, Target Harga Saham Bank Mandiri (BMRI) Direvisi Naik

JAKARTA, Investor.id - Bahana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga direvisi naik menjadi Rp 10.900. Begitu juga dengan perkiraan laba bersih tahun 2023 direvisi naik dan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) menjadi sentimen positif atas pergerakan harga sahamnya.
Analis Bahana Sekuritas Yusuf Ade Winoto mengungkapkan, target harga saham tersebut menggambarkan kinerja keuangan BMRI pada kuartal IV-2022 lebih baik dibandingkan ekspektasi. Hal ini didukung oleh biaya bunga dan operasional yang lebih rendah dari perkiraan.
“Kinerja yang baik tersebut mendorong kami merevisi naik target kinerja keuangan Bank Mandiri dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih mencapai 13% tahun 2023. Kami juga merevisi naik target harga saham BMRI dari Rp 10.500 menjadi Rp 10.900,” tulisnya dalam riset terbaru.
Bank Mandiri membukukan lonjakan laba bersih setelah pajak sebesar 46,9% menjadi Rp 41,2 triliun pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 28 triliun. Pendapatan bunga bersih juga meningkat 20,3% dari Rp 73,1 triliun menjadi Rp 87,9 triliun.
Terkait prospek kinerja keuangan tahun 2023, Yusuf memprediksi bahwa bakal lebih baik dari perkiraan semula. Hal ini ditunjukkan oleh keberhasilan emiten berkode saham BMRI tersebut mencatatkan lonjakan laba bersih sepanjang tahun lalu.
Bahana Sekuritas merevisi naik target laba bersih BMRI tahun 2023 dari Rp 45,29 triliun menjadi Rp 51,24 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan bunga bersih direvisi naik dari Rp 94,56 triliun menjadi Rp 102,35 triliun.
Bahana Sekuritas juga merevisi naik target laba bersih BMRI tahun 2024 dari sebelumnya Rp 49,73 triliun menjadi Rp 56,02 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan bunga bersih direvisi naik dari Rp 101,55 triliun menjadi Rp 109,88 triliun.
BMRI sebelumnya telah mengumumkan rencana stock split dengan rasio 1:2. Nilai nominal saham perseroan akan dipecah dari Rp 250 menjadi Rp 125 per saham.
“Pemecahan nilai nominal saham diusulkan dengan rasio 1:2, yaitu setiap satu lembar saham lama dengan nilai nominal Rp 250 menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham,” ungkap manajemen Bank Mandiri dalam pengumumannya, Jumat (3/2/2023).
BMRI menegaskan, stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini bisa dicapai dengan meningkatkan jumlah unit saham beredar.
Stock split tersebut juga bertujuan untuk memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham, sehingga mencapai trading range optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
Jika stock split terlaksana, jumlah saham BMRI akan meningkat dari 64 miliar saham menjadi 128 miliar saham.
Stock split saham tersebut akan direalisasikan setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 14 Maret 2023. Sedangkan awal perdagangan saham hasil stock split ditargetkan pada 12 April 2022.
Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal
Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna
Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?
Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada amanTag Terpopuler
Terpopuler
