Bunga Acuan BI Naik, Kok Rupiah Malah Melemah?

JAKARTA, investor.id - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih lebih baik dibandingkan negara lain. Hal ini lebih disebabkan faktor ketidakpastian global.
Adapun nilai tukar rupiah ditutup melemah 63 poin di level Rp 15.662 per dolar AS dalam penutupan perdagangan sore ini, Kamis (17/11).
Baca Juga:
BI Naikkan Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25%Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kuatnya dolar AS dan tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global memberikan tekanan pelemahan nilai tukar hampir seluruh mata uang dunia termasuk rupiah.
"Pelemahan nilai tukar dialami hampir seluruh negara dan kenapa dolar sangat kuat? Karena agresifnya kenaikan suku bunga Fed Fund Rate seiring sangat tingginya inflasi di AS, baik faktor suplai dan permintaan sangat kuat dan faktor upah dan kenaikan jasa-jasa," tuturnya dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (17/11).
Dalam catatan BI, indeks nilai tukar terhadap mata uang utama atau indeks dolar AS (DXY) mencapai 106,28 pada 16 November 2022 atau mengalami penguatan sebesar 11,09% year-to-date (ytd) selama tahun 2022.
Menurut dia, dengan langkah-langkah stabilisasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia, nilai tukar rupiah sampai dengan 16 November 2022 terdepresiasi 8,65%n (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021.
"Depresiasi nilai tukar Rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara lain di kawasan, seperti Korea Selatan 10,30 persen (ytd) dan Filipina 11,10 persen (ytd)," ujar Perry.
Ia melihat kekuatan dolar AS didorong oleh pengetatan kebijakan moneter yang agresif di AS dan penarikan modal dari berbagai negara ke AS di tengah melemahnya ekonomi dan tingginya inflasi di Eropa. Pada saat bersamaan, tingginya ketidakpastian pasar keuangan global berlanjut.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi," pungkas dia.
Editor: Hari Gunarto (hari_gunarto@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023
Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis
Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023
Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-UniverseKinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target
optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggiPerempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri
Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.Tag Terpopuler
Terpopuler
