JAKARTA, investor.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (27/9/2022) pagi melemah 18 poin atau 0,12% ke posisi Rp 15.148 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.130 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar AS Hari ini. Antisipasi pasar terhadap ekspektasi kebijakan pengetatan moneter yang agresif dari the Fed masih menjadi alasan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Isu resesi global juga menambah tekanan untuk rupiah sebagai aset berisiko. Resesi global bisa memberi tekanan ke perekonomian Indonesia karena potensi turunnya permintaan terhadap komoditi.
Baca juga: Dana Asing Terus Keluar Tembus Rp 149,7 Triliun, Rupiah Terperosok Rp 15.129/US$
"Potensi tekanan ke arah 15.150 dengan support di kisaran 15.080," ujarnya ke Investor Daily, Selasa (27/9/2022).
Sebelumnya, nilai tukar rupiah jeblok hingga 0,6% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.125/US$ kemarin. Tekanan besar bagi rupiah datang dari perkasanya dolar AS, krisis mata uang di Eropa dan capital outflow dari dalam negeri. Penguatan dolar AS tidak lepas dari The Fed (bank sentral AS) yang menegaskan akan terus agresif menaikkan suku bunga sampai tahun depan. Targetnya, hingga inflasi kembali ke 2%.
Baca juga: Rupiah Kian Melemah, Masuk Babak Baru di Rp 15.100-an
Alhasil, yield obligasi AS (Treasury) melesat naik. Hal ini memicu capital outflow yang masih dari pasar obligasi dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) mencatat hingga 22 September 2022 dana asing yang kabur mencapai Rp 148,11 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Baca juga: Dibuka Melemah, Hati-hati Rupiah Bisa Sentuh Rp 15.100 Per Dolar AS Pekan Ini
Semakin memperburuk sentimen, Selain itu, dolar AS yang menyandang status safe haven kini tengah jadi primadona, sebab ada risiko Eropa akan mengalami krisis mata uang. Nilai tukar poundsterling jeblok ke rekor terlemah sepanjang sejarah kemarin.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS