Rabu, 29 Maret 2023

Kuartal IV-2022, Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh Positif

Nida Sahara
22 Jan 2023 | 12:02 WIB
BAGIKAN
Nasabah asing menggunakan ATM untuk transaksi di kantor cabang digital BNI, Jakarta. (B-Universe Photo/David Gita Roza)
Nasabah asing menggunakan ATM untuk transaksi di kantor cabang digital BNI, Jakarta. (B-Universe Photo/David Gita Roza)

JAKARTA, investor.id Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan secara triwulanan (quarter to quarter/qtq) penyaluran kredit baru tumbuh positif pada kuartal IV-2022. Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru terutama terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor konstruksi dengan SBT sebesar 80,5%, diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan SBT sebesar 74,2%.

Penyaluran kredit baru tersebut tidak setinggi pertumbuhan pada periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan IV-2022 sebesar 86,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan 88,1% pada triwulan sebelumnya.

“Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit. Perlambatan terjadi pada jenis kredit modal kerja dan kredit investasi, terindikasi dari SBT positif yang sedikit lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, yaitu masing-masing sebesar 60,8% dan 63,7%,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).

Advertisement

Adapun, SBT kredit modal kerja sebesar 60,8% pada kuartal IV, lebih rendah dari 70,3% pada kuartal III-2022. Kemudian, kredit investasi juga mengalami perlambatan dari SBT 81,4% pada kuartal III menjadi 63,7%.

Sedangkan, kredit konsumsi mengalami pertumbuhan kredit baru di kuartal IV-2022 dengan SBT 85%, lebih tinggi dari 76,5% pada kuartal sebelumnya. Kredit konsumsi dengan SBT 85,0% tumbuh lebih tinggi didorong oleh hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit multiguna yang tumbuh melambat.

Bank Indonesia juga mencatatkan intermediasi perbankan pada 2022 terus meningkat dan diprakirakan berlanjut pada tahun 2023. Pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24% (yoy).

“Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit terutama kredit investasi dan kredit modal kerja,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (19/1/2022).

Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy).

“Perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar. Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan,” imbuh Perry.

Ke depan, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan, untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR, dan kredit/pembiayaan hijau, dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian.

“Dengan perkembangan tersebut serta sinergi kebijakan yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, maka pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan berada pada kisaran 10-12% (yoy),” ujar Perry.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 1 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 2 jam yang lalu

Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.
National 2 jam yang lalu

Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu

Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAK
National 2 jam yang lalu

Di DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun

Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id