Sabtu, 25 Maret 2023

Laba BBCA dan BBRI Melesat, Bagaimana dengan Prospek Sahamnya?

Parluhutan Situmorang
3 Jan 2023 | 08:26 WIB
BAGIKAN
Nasabah menarik uang di galeri ATM kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat.  Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR
Nasabah menarik uang di galeri ATM kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR

JAKARTA, Investor.id - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 21% dari Rp 30,12 triliun menjadi Rp 36,45 triliun sampai November 2022. Lonjakan tersebut didukung pertumbuhan pendapatan bersamaan dengan penurunan provisi.

Mandiri Sekuritas menyebutkan bahwa realisasi laba bersih tersebut telah merefleksikan 98% dari target tahun 2022 senilai Rp 37 triliun. Angka tersebut juga telah merefleksikan 94% dari target konsensus analis senilai Rp 38,78 triliun.

Tidak hanya itu, Mandiri Sekuritas menyebutkan, BCA berhasil menunjukkan perbaikan indikator lainnya, seperti pertumbuhan kredit mencapai 13% dan simpanan sebesar 8% pada November 2022, dibaningkan bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan margin bunga bersih (NIM) stabil di level 4,9% sampai November 2022.

Sedangkan biaya provisi hanya mencapai Rp 4,1 triliun dalam 11 bulan tahun 2022 atau menunjukkan penurunan 42% dari periode sama tahun sebelumnya. Biaya kredit juga turun dari 1,3% menjadi 0,7%. Perbaikan berbagai indikator tersebut mendorong Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham BBCA dengan target harga Rp 9.200.

Selain BBCA, Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar urutan kedua ini direkomendasikan beli dengan target harga Rp 5.300.

Mandiri Sekuritas menyebutkan perbaikan juga melanda BBRI dari berbagai aspek. Di antaranya, laba bersih melesat 58% dari Rp 27,8 triliun menjadi Rp 43,96 triliun. Sebaliknya biaya provisi turun drastis dari Rp 29,40 triliun menjadi Rp 22,20 triliun.

Mandiri Sekuritas mengungkapkan bahwa raihan laba bersih BBRI sampai November 2022 tersebut setara dengan 97% dari target tahun ini. Sedangkan berdasarkan proyeksi konsensus analis, pencapain tersebut telah merefleksikan 90% dari target Rp 48,64 triliun.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 18 menit yang lalu

Gudang Pakaian Impor Bekas Digerebek, Polisi Periksa 15 Saksi

Presiden Jokowi menilai impor pakaian bekas mengganggu industri UMKM.
National 25 menit yang lalu

Kabar Duka, Paulus Plate Tapun Ayahanda Menkominfo Johnny G Plate Meninggal Dunia

Masa purna bakti hingga meninggal, Paulus Plate Tapun diketahui menetap di Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT.
National 55 menit yang lalu

Haedar Imbau Warga Muhammadiyah Lakukan Jihad Ekonomi Masif dan Terstruktur

Jihad ekonomi menjadi salah satu putusan dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015.
Finance 1 jam yang lalu

Direksi Makin Solid, Ini Strategi BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun

BTN optimistis on the track mewujudkan visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025
National 1 jam yang lalu

Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair

Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.
Copyright © 2023 Investor.id